ABOUT ME

Rabu, 01 Oktober 2014

SIDOARJO INDAH



















   Kebudayaan- Kebudayaan di Kabupaten Sidoarjo
1.      Bahasa
Bahasa yang berkembang di daerah Sidoarjo dikenal dengan sebutan Bahasa Arek. Bahasa Arek merupakan bahasa keseharian warga Kota Surabaya dan kabupaten pecahan Kota Surabaya, yaitu Sidoarjo, Mojokerto, Gresik.
2.      Tradisi
a.      Lelang Bandeng
Setiap  tahun di Kabupaten Sidoarjo tepatnya dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW  diadakan kegiatan lelang bandeng tradisional bertempat di alun-alun Sidoarjo.
Lelang bandeng tradisional diadakan dengan tujuan  selain menjunjung tinggi  peringatan Maulid nabi Muhammad SAW  juga mempunyai maksud menjadikan cambuk  untuk meningkatkan  produksi ikan bandeng dengan pengembangan motivasi dan promosi agar petani tambak lebih meningkatkan kesejahteraannya.
Lelang bandeng adalah merupakan usaha dengan tujuan mulia,  karena hasil bersih uang seluruhnya digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan melalui yayasan amal bhakti Muslim Sidoarjo.
Tradisi lelang bandeng selalu dibarengi dengan kegiatan-kegiatan lainnya yaitu pasar murah, berbagai macam hiburan  tanpa dipungut biaya, antara lain Band, Orkes Melayu, Ludruk, Samroh dan lomba MTQ tingkat kabupaten.
Bandeng yang dilelang  dinamakan bandeng  “KAWAKAN“ yang dipelihara khusus antara 5 – 10 tahun dan mencapai berat  7 Kg  sampai  10 Kg  per ekor.
b.      Nyadran
Di Jawa, pada bulan Ruwah ( kalender Jawa ) ada tradisi yang dinamakan Ruwatan. Bentuk –bentuk Ruwatan ini dapat berupa bersih Desa ,Ruwah desa atau lainnya.
Di  Sidoarjo tepatnya di Desa Balongdowo Kecamatan Candi  ada tradisi masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan purnama.
Tradisi tersebut dinamakan Nyadran, Nyadran ini merupakan adat bagi para nelayan kupang desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk kegiatan Nyadran berupa pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah laut selat Madura. 
Nyadran di Sidoarjo mempunyai ciri khas tersendiri. Kegiatan Nyadran dilakukan oleh masyarakat Balongdowo yang mata pencaharian sebagai nelayan kupang, pada siang harinya sangat disibukkan dengan kegiatan persiapan pesta upacara meski puncak acaranya pada tengah malam.
Kegiatan ini dilakukan pada dini hari sekitar pukul 1 pagi. Orang- orang berkumpul untuk melakukan keliling. Perjalanan dimulai dari Balongdowo Kec, Candi menempuh jarak 12 Km. Menuju dusun Kepetingan Ds. Sawohan Kec. Buduran. Perjalanan ini melewati sungai desa Balongdowo, Klurak kali pecabean, Kedung peluk dan Kepetingan ( Sawohan ).
Ketika iring-iringan perahu sampai di muara kali Pecabean perahu yang ditumpangi anak balita membuang seekor ayam. Konon menurut cerita  dahulu ada orang yang  mengikuti acara Nyadran dengan membawa anak kecil dan anak kecil tersebut kesurupan. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut masyarakat Balongdowo percaya bahwa dengan membuang seekor ayam yang masih  hidup ke kali Pecabean maka anak kecil yang mengikuti nyadran akan terhindar dari kesurupan/ malapetaka.
Sekitar pukul. 04.30 WIB. Peserta iring-iringan perahu tiba di dusun Kepetingan Ds. Sawohan . Rombongan peserta nyadran langsung menuju makam dewi  Sekardadu  untuk mengadakan makan bersama. Sambil menunggu fajar tiba, peserta nyadran tersebut berziarah, bersedekah, dan berdoa di makam tersebut agar berkah terus mengalir. Menurut cerita rakyat Balongdowo Dewi sekardadu adalah putri dari Raja Blambangan  yang bernama Minak Sembuyu  yang pada waktu meninggalnya dikelilingi “ ikan kepiting “ itulah sebab mengapa dusun tersebut dinamakan Kepetingan. Tetapi orang-orang sering menyebut Dusun Ketingan.
Setelah dari makam Dewi Sekardadu, sekitar pukul 07.00WIB. Perahu-perahu itu menuju selat Madura yang berjarak sekitar 3 Km. Sekitar pukul 10.00 WIB. iring-iringan perahu tersebut mulai meninggalkan selat Madura. Kemudian mereka kembali ke Ds Balongdowo. Sepanjang Perjalan pulang ternyata banyak masyarakat berjajar di tepi sungai menyambut iring-iringan perahu tiba. Mereka minta berkat/makanan yang dibawa oleh peserta nyadran dengan harapan agar mendapat berkah.
Ada satu proses dari pesta nyadran ini yaitu “ Melarung tumpeng “ Proses ini dilakukan di muara /Clangap ( pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo ). Proses ini diadakan bila ada pesta Nyadran atau nelayan kupang yang mempunyai nadzar /kaul.



Oleh-oleh Khas Sidoarjo




1.Wader kriuk

Salah satu yang menjadi produk andalan oleh-oleh khas Sidoarjo adalah Wader kriuks karena wader ini adalah wader pilihan yang diperoleh dari kekayaan laut di Sidoarjo dan sekitarnya. Berbeda dengan rekannya yang di air tawar, wader air laut sangat berbeda akan citarasanya yang sangat gurih dan renyah sehingga sangat nikmat bila dimakan buat camilan atau dibuat lauk yang dipadukan dengan sambal terasi atau sambal bawang. Dengan rasa gurih yang khas ditambah dengan sambal yang mantap akan menjadikan Wader kriuks oleh-oleh yang unik dari Sidoarjo yang sangat patut untuk dicoba dan dibawa untuk diberikan ke sanak saudara, teman, handai taulan atau tetangga dekat anda.



2.Kerupuk udang Sidoarjo

Kerupuk udang adalah primadonanya oleh-oleh khas dari Sidoarjo. Anda akan dapat dengan mudah mendapatkan penganan ini karena penjual kerupuk udang Sidoarjo terdapat diberbagai tempat terutama tempat penjualan oleh-oleh yang terletak di jalan utama kota Sidoarjo.



3.Terasi Sidoarjo


Terasi termasuk penganan yang sangat populer di Jawa Timur, tak terkecuali Sidoarjo. Industri pembuat terasi menyebar ke berbagai tempat di Sidoarjo, disamping bahan bakunya melimpah, peminat penganan ini juga hampir merata di berbagai umur. Terasi Sidoarjo terkenal gurih dan harum sehingga banyak penduduk Sidoarjo yang berdomisili di luar Sidoarjo selalu membawa penganan ini sebagai obat kangen tempat kelahiran mereka.



4.Petis


Petis adalah salah satu primadona oleh-oleh dari Sidoarjo. Rasanya anda belum ke Sidoarjo apabila pulang tanpa membawa serta penganan ini. Warna petis Sidoarjo sangat hitam pekat serta harum gurih yang sudah dapat dibayangkan kenikmatannya apabila dipakai membuat rujak cingur, tahu petis dan lain-lain.



5.Bandeng Asap


Merupakan jajanan khas sidoarjo yang terbuat dari bahan baku ikan bandeng, dengan bumbu teh, bawang putih, bawang merah, ,erica, dan garam.untuk bahan sambalnya memakai kecap manis, petis, air, jeruk nipis, dan cabe rawit.Proses pembuatanya tidak sembarangan dimana harus benar-benar oelh orang yang sudah berpengalaman.





6.Bandeng Presto


Sidoarjo memang sangat pantas menjadikan bandeng dan udang sebagai maskotnya. Karena di setiap sudut rumah pasti kita akan sering melihat orang memakan nasi berlauk bandeng ataupun mengunyah kerupuk udang yang gurih serta nikmat. Sayangnya, daging bandeng yang empuk dan nikmat tersebut seringkali sulit dinikmati karena durinya yang sangat banyak.


Namun, sebagai seseorang yang suka makan bandeng, inovasi bandeng berduri lunak pun diciptakan. Alat presto yang digunakan ada beberapa ukuran mulai satu liter, dua liter, sampai dengan sepuluh liter.


Cara membuat bandeng presto yang hampir selalu ada di setiap rumah kawasan Sidoarjo ini cukup mudah. Bersihkan bandeng tanpa dibuang sisiknya. Kemudian masukkan bandeng ke dalam larutan garam dan kunyit. Setelah itu letakkan bandeng di panci presto dengan cara bertingkat. Cara ini digunakan sebagai sarana agar bandeng tak saling menumpuk dan akhirnya hancur. Untuk melunakkan duri, presto bisa digunakan selama +/- 1 jam dan lunaklah semua durinya.


Biasanya bandeng yang dipresto memiliki ukuran kecil sekitar 150-200 gram per ekor. Dan masakan ini dibalut dengan telur kocok ketika akan digoreng dan digunakan sebagai teman makan nasi dengan disertai sambal tomat yang membuat perut menjadi lapar kembali.



7.Otak-Otak Bandeng


Jika selama ini kita hanya mengenal otak-otak bandeng sebagai masakan khas Gersik, maka jangan dikira bahwa di Sidoarjo pun terdapat banyak otak-otak bandeng buatan pengrajin sepanjang daerah Sedati, Sidoarjo. Otak-otak bandeng khas Sidoarjo ini rasanya berbeda dengan otak-otak bandeng Gersik. Inilah yang disebut dengan kreativitas untuk membuat maskot bandeng sebagai berbagai masakan yang sangat lezat.


Otak-otak bandeng Sidoarjo berbeda resep dengan otak-otak Bandeng Gersik. Di Sidoarjo, otak-otak bandeng menggunakan kelapa sangrai sebagai pengisinya berdampingan dengan bumbu halus dan telur kocok.



8.Kupang Lontong

Memang popularitas makanan daerah yang satu ini tidak sepopuler rawon, soto, gudeg Jogja, nasi liwet Solo dsb. Namun sangat terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur, khususnya di daerah Sidoarjo dan sekitarnya.


Kupang adalah sejenis kerang laut yang berukuran sangat kecil. Kupang yang digunakan dalam makanan ini berwarna putih kekuning-kuningan yang biasanya disebut kupang beras. Sesuai dengan namanya, ia disajikan dengan potongan2 lontong dan diberi kuah air rebusan kupang. Sebelum disajikan di atas piring digerus gula merah, bawang putih, petis udang, dan cabai (sesuai request konsumen) lalu diberi sedikit perasan jeruk, sedangkan kupangnya direbus dengan daun bawang dan bawang putih.

 
sumber :klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar